"Mereka berkata, "wahai Zulkarnain, sungguh Yakjuj dan Makjuj (makhluk yang membuat kerusakan di bumi), bolehkah kami membayarmu imbalan agar engkau membuatkan dinding penghalang antara kami dan mereka?" (Q.S. Al-Kahfi 94)
Salah satu tanda besar datangnya kiamat yaitu munculnya Dajjal dan Yakjuj Makjuj. Jika tentang Dajjal telah banyak literatur yang membahasnya, baik ciri fisik maupun polahnya. Berbeda dengan Yakjuj Makjuj, sangat jarang literatur yg membahasnya. Siapakah sebenarnya Yakjuj Makjuj itu, yang kisahnya terdapat dalam Al Qur'an ? Berikut sekelumit tulisan tentangnya.
Dalam tradisi Yahudi, Yakjuj Makjuj disebut dengan Gog Magog. Sejak kapan, pada zaman apa, dan pada zaman nabi siapa merupakan sebuah rangkaian pertanyaan yang menarik dikaji lebih lanjut.
Didalam sumber Perjanjian Lama, tercatat 14 kali penyebutan Gog yang tersebar dalam 11 ayat (dalam dua kitab, yaitu Taw 1 dan Ezekiel). Dalam Perjanjian Baru, terdapat 1 kali penyebutan gog, yaitu pada kitan Wahyu 20:8 .
Kitab Ezekiel 38:2 "Wahai anak manusia, tunjukkanlah mukamu kepada Gog di tanah Magog, yaitu Raja Agung Negeri Mesekh dan Tubal serta benubuatlah melawan dia."
Ezekiel menyebutkan Gog Magog adalah Raja Agung Negeri Mesekh dan Tubal (Yeh.38:2-3 dan 39:1). Menurut Leksikon Ibrani no.1463 (didalam Sabda Web), Gog tertulis GWG atau Gowg (baca: gohg), diartikan dengan tiga pengertian, yaitu:
- Gog sebagai mountain (pengunungan)
- Gog sebagai seorang keturunan Reuben anak Shemaiah
- Gog sebagai raja masa depan dari Rosh, Mesech.
Menurut leksikon Ibrani (SabdaWeb) Magog disebut dengan mgwg atau magowg yang berarti Land of Gog (Tanah Magog). Ada dua penjelasan tentang Magog:
- Magog termasuk anak kedua dari Yafith bin Nuh (Magog adalah cucu nabi Nuh), dan keturunan dari beberapa suku-suku sebelah utara Israel.
- Daerah pegunungan antara Cappadocia-Media dan tempat kediaman keturunan Magog, putra Japheth/Yafith dan cucu lak-laki Nuh.
Lambert Dolphin, dalam The Table of Nation, menyebutkan Mesekh adalah Moskow, dan Tubal adalah Tobolsk. Jika dilihat pada peta modern, diua wilayah tersebut berada di kawasan utara, yaitu Stepa/padang rumput Eurasia.
Garis Keturunan Yakjuj Makjuj
Berdasarkan kitab Kejadian I Genesis 10: 1-2 secara geneologi (garis keturunan), disebutkan bahwa Magog adalah salah satu anak dari Yafet/Japheth bin Nuh. Informasi tersebut sama dengan sumber-sumber Islam. Tafsir As- Sa'di menyebutkan, bahwa Yakjuj Makjuj atau Gog Magog adalah satu bangsa besar yang berasal dari keturunan Yafits bin Nuh. Yafits kadang disebut Yafith, Yafet, atau Japheth, dianggapa sama, yaitu tokoh yang termasuk dalam keturunan Nuh.
Kitab Kejadian 10 menyebutkan:
- Inilah keturunan anak-anak Nuh, yaitu Sem, Yafet, dan Ham. Sesudah banjir, ketiganya mendapat anak lelaki.
- Anak-anak Yafet ialah Gomer, MAGOG, Madai, Yawan, Tubal, Mesekh, dan Tiras.
- Javan: Greeks (Yunani/Ionians)
- MAGOG: Scythians (Scythia), Slavs, Irish, Hungaria
- Madai: Mitanni, Mannai, Medes, Parsi, Indo-Arya, Kurdi
- Tubal: Tabali, Georgia, Italia, Illyria, Iberia, Basque
- Tiras: Thracia, Goth, Jute, Teuton
- Meshech: Phyrgia, Caucasus Iberia, Algonquia
- Gomer: Scythia, Turki, Armenia, Welsh, Pict, Irish, Jerman.
Kemudian, Lambert Dolphin dalam The Table of Nation menyebutkan bahwa Magog mempunyai dua anak yaitu Scythia dan Georgia. Sedangkan History of The Briton karya Nennius menyebutkan anak Magog adalah Scythi dan Gothi.
Sementara Isaac Newton (1728) dalam bukunya The Chronology of Ancient Kingdoms Amended menyerbutkan bahwa Scythia adalah keturunan Japhet. Berikut terjemahannya;
"Semua langkah kaki ini adalah penghuni pertama Eropa, dan kepulauannya, melalui laut; sebelum zaman ini tampak dihuni sejumlah kecil manusia dari pantai utara Laut Euxine (Laut Hitam) oleh orang Scythia keturunan Japhet, yang mengembara tanpa rumah, dan melindungi diri mereka sendiri dari hujan dan binatang buas yang liar dalam semak belukar dan gua-gua di bumi."
Bangsa Scythia adalah Yakjuj dan Makjuj
Tentang bangsa Scythia ini, inskripsi Yahudi-Kristen (New Terstament), Kolose 3:11 menyebutnya Skuyhv atau Skit.
"Dalam hal ini, tidak ada lagi perbedaan antara orang bukan Israel dan orang Israel, antara orang berkhitan dan yangtidak berkhitan, antara orang barbar dan orang Skit, antara hamba dan orang merdeka. Namun sebaliknya, Al-Masih adalah segala-galanya dan di dalam semuanya."
Didalam Perjanjian Baru kitab Wahyu 20:8 disebutkan tentang Gog Magog, tetapi kata Gog Magog itu hanya digunakan untuk menggambarkan kekuatan Iblis, yang dipercaya akan keluar pada akhir zaman.
"Dan ia akan keluar untuk menyesatakan bangsa-bangsa yang tersebar dikeempat penjuru bumi, seperti Gog Magog. Mereka akan dikumpulkan oleh Iblis untuk berperang. Jumlah mereka seperti pasir ditepi laut." (Wahyu 20:8)
Sumber-sumber Islam juga menyebutkan bangsa Scythia adalah Yakjuj dan Makjuj. Seperti yan disebutkan dalam kutipan tafsir Al-Maraghi:
"Para ahli sejarah Arab dan Perancis mengatakan, dalam berbagai zaman, bangsa-bangsa ini (yakjuj dan Makjuj) sering menyerang bangsa-bangsa tetangga. Mereka sering merusak bumi dan menghancurkan berbagai bangsa. Diantara mereka ada bangsa-bangsa buas turun dari bukit dari Asia Tengah, dan pergi ke Eropa pada masa dahulu, seperti bangsa Skith (Scythia), Sumeria, dan Hun. Mereka menyerang negeri-negeri Cina dan Asia Barat yang merupakan tempat menetap para nabi."
Lokasi Yakjuj Makjuj Scythia
Dalam tradisi Yunani, seladang adalah lambang Taurus. Berdasarkan hal itu, dapat diketahui bahwa Pegunungan Seladang didalam inskripsi Gulungan Laut Mati (kolom 17, baris 7-19) adalah Pegunungan Taurus. Pegunungan ini sudah dikenal dalam kalangan orang Yunani sejak beberapa abad sebelum Masehi. Hal itu dapat dibuktikan dengan peta yang dibuat oleh orang Yunani bernama Erathosthenes pada tahun 149 SM. Pada peta itu tergambar lokasi pegunungan Taurus berbentang dari barat ke timur, yaitu dari Asia Kecil/Yunani (Turki sekarang) melintasi Asia hingga ke Lautan Pasifik di pantai timur Cina/Korea. Pada masa sekarang Pegunungan Taurus itu adalah rangkaian pengunungan Ararat di Turki-pegunungan Zagros di Iran-pegunungan Hindukush di Afghnaistan dan Pakistan- pegunungan Himalaya di India dan Nepal-pegunungan Tien Shan di Cina.
Dengan kedudukan istilah Pegunungan Seladang atau Pegunungan Taurus dalam inskripsi Gulungan Laut Mati, dapat diperkirakan inskripsi tersebut dibuat oleh orang Yahudi pada zaman kegemilangan bangsa Romawi-Yunani, yaitu antara tahun 200 SM-100 M. Potongan naskah Gulungan Laut Mati yang berjudul Ratapan Untuk Zion menunjukkan bagian tersebut ditulis setelah kenhancuran Jerussalem pada tahun 70 M. Sisa pelarian-pelarian Yahudi yang masih selamat bersembunyi di Gua Qumran, lalu membentuk komunitas di tempat tersebut. Kemungkinan di sanalah puisi ratapan terhadap Jerussalem dibuat.
Pegunungan Taurus adalah nama lain Pegunungan Kaukasus. Victor Kachur (Ukraina, 1972) didalam tulisannya yang berjudul The Trans-Caucasian Migration of the Rusi Tribes, menyebutkan bahwa pegunungan Taurus adalah Kaukasus.
"Masudi (sejarawan dan pengembara Arab pad tahun 950 M) memberi nama Al-Kaikh sebagai nama untuk pegunungan Kaukasus. Nama Kaukasus dalam bahasa Persia adalah Gaw Koh, Seladang Gunung. Nama Yunani nya yaitu Taurus, diperoleh dari terjemahan ini. Menurut Jordanes orang Scythian menamakan Caucasus dan Rhipaeus dan pada akhirnya disebut Taurus (Par.7). Jordannes menggambarkan seluruh sistem rangkaian pegunungan antara India dan Eropa-dan dengan begitu, dia memberikan keluasan geografi dari pengaruh Slavo-Scythian."
Sedangkan Craig White (2003) menyebutkan lokasi kediaman Gog Magog sebagai berikut:
"Di manakah lokasi Magog hari ini? Mereka bermigrasi melalui Rusia Selatan hingga ke tanah asal mereka sekarang, meninggalkan nama tempat seperti kota Mogliev, Mogiolistan, Pengunungan Mugojar, dan Pegunungan Mogol-Tau. Diantara penduduk Mongolia, Inner Mongolia (Mongolia bagian dalam), pusat, serta banyak dari ujung utara dan selatan China...dan serta beberapa penduduk Jepang adalah juga keturunan dari Magog. Dewasa ini, ada ratusan juta masyarakat China. Tidak mengherankan jika nama dari keturunan Japhet berarti -perluasan-, menyiratkan suatu kebesaran atau keluasan ras. Masyarakat yang lain adalah keturunan dari Magog (juga)"
Menurut peta yang dibuat oleh Martin Luther, bangsa Magog terletak di sebelah utara Pegunungan Kaukasus. Scythia terletak di dekat Laut Aral. Marthin membedakan Magog dan Scythia. Sementara itu, menurut Henry M. Morris, Magog dan Scythia sama-sama terletak di sebelah utara Pegunungan Kaukasus.
Dari sumber Islam, ada hadis dari Ibnu Abbas:
"Bumi itu terbagi menjadi enam. Lima bagian dihuni oleh Yakjuj dan Makjuj, sedangkan yang satu dihuni oleh makhluk yang lain. Kitab suci Al Qur'an menyebutkan lokasi Yakjuj dan Kajuj berada di belakang suatu pegunungan (dua gunung yang terpisah) yang di antara celah kedua gunung itu dibangun dinding penghalang oleh Zulkarnain. Al Qur'an surah Al-Anbiyaa ayat 96 menyebut Yakjuj dan Kajuj akan turun dengan cepat dari sebuah tempat yang tinggi, -Hingga apabila (tembok) Yakjuj dan Makjuj dibukakan dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi-"
Gambaran dan Perjalanan Bangsa Scythia
Maulana Yusuf Ali (1983), dalam tafsirnya terhadap Al Qur'an, menyatakan Yakjuj dan Makjuj adalah bangsa Asia Tengah, yang masih termasuk wilayah Eurasia. Mereka membuat jalan dan menetap, kemudian membentuk kerajaan. Suku-suku ini pindah ke arah barat dan mereka dikenal oleh bangsa Yunani dan Romawi sebagai Sythian ( nenek moyang orang Rusiaatau ras Slavia), yang dikenal juga sebagai Sakasun (Saxon). Keduanya adalah nenek moyang orang Eropa. Suku bangsa Asia Tengah yang pindah ke arah timur dikenal sebagai bangsa Cina dan Mongol (Ahmad As Shouwy dkk, Mukjizat Al-Qur'an dan As-Sunnah tentang IPTEK, 1995).
Bangsa Scythian juga dikenal dengan sebutan Saka (Piero Scaruffi, A Timeline of the Barbars, 1999)
Abul Kalam Azad menyebut bangsa tersebut sebagai "Sitahin". Pada periode 700 SM, suku Sitahin ini muncul di panggung sejarah, menyerang daerah-daerah di Asia Bara. Salah satu serangan ini terjadi pada tahun 620 SM. Mereka melewati celah Darial di pegunungan Kaukasus dan sebagai bukti bahwa pasukan yang kejam itu sampai Ninoi (Kemungkinan, Niniveh), seperti biasa mereka memusnahkan Azerbaijan, Mazandran, Jailan, dan Kurdhistan (Muhammad Khair Ramadan Yusuf, Sejarah Otentik Zulqarnain: Panglima Penakluk dan Raja Shalih, 2003).
Akan tetapi penyataan tentang jalur sempit "Darial" sebagai jalan/celah keluarnya Yakjuj Makjuj Scythia tidak sesuai dengan sumber inskripsi Yunani. Didalam buku The Histories, Herodotus (Bapak Sejarah) menyebutkan bahwa gerombolan Scythia keluar menuju Media dengan melewati Caspian Gates di Derbent, bukan Darial.
Dalam bukunya yang berjudul Yas'alunaka Min Zulqarnain, Azad menyebutkan barisan terdepan gerombolan Barbar suku Sitahin atau Scythia ini sampai di Ninoi sekitar tahun 700 SM. Kemunginan, tempat yang dimaksud itu adalah kota Niniveh, ibu kota kerajaan Assyria. Artinya gerombolan Yakjuj dan Makjuj pernah keluar dan menjajah kota Niniveh.
Flavius Josephus yang hidup pada akhir abad pertama Masehi juga menyebutkan bahwa Magog (Makjuj) disebut sebagai Scytian (orang Scyth) oleh orang Yunani (Flavius Josephus, Jewish Antiquites)
Jadi nama "Scythia" yang dilekatkan pada bangsa di Padang Rumput Eurasia ini adalah suku nomad yang tinggal di daerah teritorial kuno yang membentang dari Asia Tengah hingga ke bagian paling selatan Rusia kuno. Herodotus menulis bahwa bangsa Persia menyebut mereka dengan sebutan Sacae atau Saca. Orang Assyria menyebutnya sebagai "Ashkuz", "Khumri", dan "Gimirri", merujuk pada nama "Chimmeria". Artinya bangsa Chimmeria masih berada dalam satu ras dengan bangsa Scythia.
Ensiklopedia Britannica menyebutkan, "Scythia adalah penduduk pada abad ke-8 hingga 7 SM bergerak dari Asia Tengah ke selatan Rusia. Ahli sejarah Scythia Tamara Talbot,menjelaskan bahwa sebelum abad ke-8 SM, orang Scythia masih menjadi bangsa yang belum dikenal. Hingga abad ke-7 SM, mereka menjadi bangsa terkuat di selatan Rusia. Mereka berpusat di Altai (suatu tempat di perbatasan timur Rusia dengan perbatasan barat Mongolia dan Cina)
Sejarah mencatat bahwa peperangan antara bangsa Romawi-Yunani melawan bangsa Padang Rumput Eurasia, yaitu bangsa Scythia, telah sejak lama dan sering tejadi.
Scythia, Suku Penunggang Kuda Pertama
Bangsa Scythia adalah suku nomad atau pengembara yang andal menunggang kuda. Mereka mendominasi kawasan Asia Tengah atau Padang Rumput Eurasia dalam waktu yang cukup lama, yaitu pada zaman Classical Antiquity. Sebagaian besar keturunan mereka mahir memanah sambil menunggang kuda. Sehingga mereka dikenal sebagai bangsa pemanah berkuda. Dalam sejarah mereka menyebut dirinya dengan sebutan "Skudat, yang diperkirakan mempunyai arti yang sama dengan "Archers=Pemanah".
Scythia atau Scythae berasal dari kata Sceot (to shoot=melempar). Sceotta berarti "seorang pemanah", tetapi mereka menyebut diri mereka dengan Scolotai, atau Sculas (Sceola) yang berarti seorang penembak atau pelempar atau pemanah (Alexander Murray, D.D., History of the European Languange, Edinburg, 1823)
Namun ada pula yang menganggap sebutan Scythia berasal dari kata "Saca" yang dibaca "Sos" yang dalam bahasa Ibrani berarti "Kuda", jika berdasarkan karakter mereka yang dianggap sebagai bangsa pertama penjinak kuda.
Dalam bahasa Ibrani, "Kuda atau Kereta berkuda" adalah "Soos" atau "Soos soos", tertulis "COWC" atau "CUC". Dari kata tersebut muncul istilah "Saca", yang kemudian menjadi Scythia. Suatu bangsa nomad berkuda yang menerobos pegunungan Kaukasus dan menyerbu peradabanDaerah Subur di Timur Tengah. Jadi dapat diduga bahwa nama pegunungan itu berkaitan degnan bangsa Saca ini. "Caucasus" berasal dari kata "Cauc" dan "Sus". Dua kata ini mempunyai arti yang sama yaitu "Kuda". Kata "Cauc" berasal dari bahasa Ibrani atau Aramia yaitu "Cawc atau Cowc atau Cue", yang berarti "Kuda". Begitu juga dengan kata "Sus", berasa dari kata Ibrani dan Aramia "Soos", yang artinya "Kuda" juga. Jadi, "Cauca-sus" berasal dari kata "Cowc-Soos", yang berarti pegunungan tempat keluarnya bangsa berkuda.
Pada kali pertama munculnya bangsa Scythia, jauh sebelum tahun 1500 SM, sebagian besar peradaban di Timur Tengah belum mengetahui sama sekali tentang kuda sebagai alat angkut. Bangsa Mesir, Israel, dan Mesopotamia juga masih belum mampu menjinakkan kuda. Hanya bangsa Scythia di Padang Rumput Eurasia yang saja yang mampu menjinakkan kuda. Ketika pasukan berkuda dari suku nomad Scythia memasuki dan menjajah Timur Tengah untuk pertama kalinya, penduduk Timur Tengah menyebut mereka sebagai -Bangsa Berkuda-.
Dalam bahasa Ossetia, kata "Scyth" disebut juga dengan kata "Sarmat" atau "Savromat" yang berarti "Pasukan Hitam" atau "Pasukan Gelap" (Abaev V.I., Ossetian Languange and Folfore, 1949) Dalam bahasa Turki, kata "Sarma" berarti "kantong bekal dari kulit binatang"
Arti tersebut berkaitan dengan udaya bangsa Scythia, yaitu manusia penunggang kuda yang membawa bekal sebagai ciri khas pengembara atau tentara. Mereka adalah Yakjuj dan Makjuj, sebuah Pasukan Hitam atau Pasukan Gelap yang sering melintasi kawasan Ossetia untuk menerobos bagian tengah Pegunungan Kaukasus, menuju Asia Kecil dan Daerah Bulan Sabit Subur pada abad ke-8 SM oleh Scythia, hingga abad ke-4 M oleh Attila, Suku Hun.
(bersambung)
Baca juga:
Rabu, 08 Mei 2013
Tentang Yajuj Majuj (1) Siapakah Yakjuj Makjuj Scythia ?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
semua tentang yakjuj & Makjuj yg ditulis di sini plagiat dgn mengambil 100% dari buku saya yg judulnya:
BalasHapusYakjuj & Makjuj Bencana di Sebalik Gunung (terbit di Malaysia, 2009)
dan terbit di Indonesia dgn judul Yakjuj & Makjuj dalam Inskripsi yahudi.